Yulii Khariton |
Ada yang tahu gak apa itu Bom Hidrogen? Bom Hidrogen adalah bom yang memiliki daya ledak dan daya hancur jauh lebih dahsyat dari bom atom. Saking dahsyatnya, bom ini juga di juluki sebagai bom kiamat. Siapa sih yang menemukan dan membuat bom yang menakutkan ini. Ia adalah Yulii Khariton. Berikut ini akan dipaparkan profil dan Biografi Yulii Khariton.
Biografi
Yulii Khariton adalah seorang Yahudi Rusia yang bernama lengkap Yulii Borisovich Khariton, ia dilahirkan pada tanggal 27 Februari 1904 di Rusia dari pasangan orang tua yang bernama Boris Osipovich Khariton yang bekerja di sebuah media masa politik dari Partai Demokrat Konstitusi di Rusia yang bernama Rech dan ibunya adalah seorang aktris yang bernama Mirra Yakovlevna Burovskaya. Ayah Yulii Khariton adalah seorang yang vokal terhadap pemerintahan, sehingga keika Rusia dipimpin oleh Lenin, ia dan keluarganya di usir dari Rusia pada tahun 1922.
Keluarga Khariton kemudian pindah di Latvia, saat itu Latvia belum menjadi negara bagian Uni Sovyet. Ayahnya kemudian menjadi bagian dari sebuah media masa lagi yang berada di sana. Namun ketika Latvia dimasukkan sebagai bagiann dari Uni Sovyet, Ayah Yulii ditangkap oleh NKVD (semacam agen rahasia negara Rusia atau Soviet, kalo di Amerika bernama FBI), entah karena kemudian di siksa atau karena hal lain, ayah Khariton akhirnya meninggal dunia. Setelah itu, Khariton dan sang ibu bergabung dengan imigrasi Zionis ke koloni Inggris di Palestina.
Mungkin hal itulah yang membuat Yulii Khariton menjadi termotivasi untuk menjadi orang yang jenius, selain karena ayahnya telah diperlakukan tak adil oleh pemerintah Sovyet, ia juga seorang Yahudi yang memang ‘memiliki misi tertentu’. AkhirnyaYulii Khariton menjadi seorang ahli fisika di bidang tenaga nuklir.
Masa Pendidikan
Yulii Khariton Muda |
Yulii Khariton menempuh pendidikan di Leningrad Polytechnical Institut pada tahun 1920 hingga 1925. Ia dibimbing oleh Abram Loffe. Setelah selesai, Yulii Khariton kemudian melanjutkan study nya ke University Cambridge hingga tahun 1928. Disana ia di bimbing oleh Ernest Rutherford. Di University Chambridge inilah ia menerima gelar doktor yang kemudian mengantarkannya pada kedudukan kepala Laboratorium Explosion Laboratory. Yulii Khariton bekerja sama dengan rekannya yang bernama Yakov Zel’dovich dalam melakukan penelitian mengenai reaksi uranium berantai.
Karena prestasinya, USSR Academy of Sciences menerimanya sebagai anggota pada tahun 1946. Khariton yang dahulunya di usir dari Rusia akhirnya malah diberi penghargaan oleh presiden Rusia yang mengusirnya dahulu yaitu Lenin sebagai Pahlawan Buruh Sosialis pada tahun 1949, 1951, 1954 serta penghargaan Order of Lenin di tahun 1956.
Proyek ‘Bom Kiamat’
Di tahun 1961, Yulii Khariton yang sudah dikenal menjadi ahli fisika dalam bidang energi atom dan nuklir bergabung dengan sebuah kelompok yang terdiri atas berbagai ilmuwan fisika yaitu Andrei Sakharov, Victor Adamsky, Yuri Babayev, Yuri Smirnov, dan Yuri Trutnev. Kelompok ilmuwan ini memiliki proyek yaitu membuat bom yang kekuatannya belum pernah ada sebelum ini. Akhirnya setelah 15 minggu bekerja keras, mereka berhasil menciptakan bom yang dinamakan Tsar Bomba atau Kaisar Segala Bom. Bom ini sangat kuat daya ledaknya bahkan bisa mencapai beribu kali lipat bom atom Hiroshima Nagasaki.
Pada tangal 30 Oktober 1961, Unisovyet mempublikasikan penemuannya ini yaitu Tsar Bomba yang berkemampuan yang sangat dahsyat. Bom ini adalah bom bertipe termonuklir atau disebut juga bom hydrogen. Unisovyet mendemonstrasikannya di Laut Artik, tepatnya sekitar pulau Novaya Zemlya.
Spesifikasi dan Kekuatan ‘Bom Kiamat’
Bom Kiamat atau Tsar Bomba atau Kaisar Segala Bom atau Bom Hidrogen adalah bom yang memiliki berat sebesar 27 ton dengan panjang 8m dan bergaris tengah 2m. Untuk memindahkan bom ini harus menggunakan pesawat TU-95 yaitu sebuah pesawat pengangkut bom terbesar, terkuat dan tercanggih di jamannya. Untuk meledakkan bom ini, harus mencapai ketinggian 34.500 kaki. Dan ledakan bom ini setara dengan seluruh bom yang pernah meledak di Perang Dunia Kedua dan dikalikan sepuluh atau 30 ribu kali lipat ledakan bom atom Hiroshima Nagasaki. Daya ledaknya adalah sebesar 50 Mega Ton TNT. Woooowwwww.
Ketika bom ini diuji cobakan, negara-negara seperti Swedia dan Finlandia sampai terasa bahkan sanggup memecahkan kaca rumah disana, padahal jarak negara tersebut dengan Laut Artik tempat uji coba bom tersebut sangat jauh. Jika bom tersebut ditanam di bawah tanah dan diledakkan maka daya ledaknya sama dengan gempa berkekuatan 7,1 skala richter.
Bom Hidrogen adalah bom yg diciptakan dengan proses reaksi FUSI NUKLIR, kebalikan dari fisi nuklir, fusi nuklir adalah penggabungan unsur-unsur yg lebih kecil menjadi unsur yg lebih besar, sedangkan Bom atom adalah istilah untuk bom yg diciptakan dengan proses FISI NUKLIR, yaitu proses 'pemecahan' suatu unsur dari yg lebih besar ke yg lebih kecil lewat pemancaran sinar alfa, beta, gamma dan pelepasan energi yg relatif besar, dari hal ini bisa dilihat bahwa Bom hidrogen memiliki kekuatan yang dahsyat yang jauh lebih mengerikan dan menakutkan dibanding ledakan bom atom. Banyak pihak berpendapat bahwa Rusia memiliki lebih dari 6000 bom hidrogen sejak pembuatan Tsar Bomba oleh Yulii Khriton yang jika diledakkan semua bisa menghacurkan seluruh belahan dunia dan mengirim manusia kembali ke zaman batu.
Ada khabar, setelah keberhasilan uji coba bom hidrogen tersebut, Yulii Khariton dan timnya akan membuat bom hidrogen dengan kekuatan ledakan dua kali lipat dari Tsar Bom namun mempertimbangkan dampaknya bagi lingkungan dan atmosfer, maka rencana tersebut tidak di laksanakan.
Yulii Khariton dan Tsar Bomba |
Ditengarai, Rusia memiliki 6000 bom hydrogen sejenis yang membuatnya sebagai negara terkuat di dunia bahkan oleh Amerika sekalipun. Jika seluruh bom hidrogen milik Rusia tersebut diledakkan maka sanggup menghancurkan seluruh daratan Amerika Serikat, Eropa, Asia, Afrika dan seluruh planet ini. Setelah tanggal uji coba itu, Rusia dan AS belum melakukan uji coba bom lagi. Ini menjadikan indikasi bahwa sampai saat ini AS belum bisa membuat bom yang seperti Tsar Bom. Jika memang sudah bisa, pastilah AS melakukan unjuk kekuatan.
Atas prestasinya ini, Yulii Khariton mendapat penghargaan Gold Medal of I.V.Kurchatov tahun 1974 and a Great Gold Medal of M.V.Lomonosov di tahun 1982. Yulii Khriton meninggal pada tanggal 18 Desember 1996.
sumber: wikipedia
sumber: wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar