Telephone genggam bergengsi yang sempat ‘meracuni’ para kalangan atas hingga bawah (sociaty) adalah BlackBerry. Bak virus yang terus menyebar, produksinya mencapai lebih dari 50 juta unit. Fenomena perangkat gadget yang menjadi gaya hidup ini, lahir dari tangan seorang mahasiswa drop out Kanada, Mihalis ‘Mike’ Lazaridis. Dan HP Qwerty ini mengantarkannya menjadi milyuner.
Selain tampilan perangkatnya yang elegan, kecanggihan fiturnya memudahkan kita untuk mengakses internet secara otomatis. Kepraktisan ini yang membawa BlackBerry menjadi primadona pengguna alat komunikasi. Termasuk sang presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Kabarnya, ketika sibuk kampanye, tak bisa lepas dari BlackBerrynya. Ia mengaku bisa stress jika alat komunikasi itu tertinggal di rumah atau di mobil. Lebih stress dari saat beradu debat dengan kandidat lain (duile....pak presiden sampe segitunya ya....). Meski ada isu kebocoran keamanan yang menghantui, saking fanatiknya, Obama tetap menggunakan BlackBerrynya pasca penobatan.
Ciptaan Mahasiswa Drop-Out
Alat ini bukan lansiran produk ternama! BlackBerry diciptakan oleh Research in Motion (RIM) yang didirikan Mihalis ‘Mike’ Lazaridis, seorang jenius yang kreatif. Sebetulnya Mike bukan asli Kanada. Mike dilahirkan pada tanggal 14 Maret 1961 di Istanbul Turki, kedua orang tuanya berasal dari Yunani.
Pada usia lima tahun, mereka membawa Mike ke Kanada. Kepindahannya itu berkat Istanbul Program, yang digelar sejak 1955. Yaitu, kesempatan bagi etnis minoritas Yunani di Istanbul untuk pindah dan menetap di Windsor, daerah didekat kota Ontario, Kanada. Tahun 1966 Lazaridis tinggal di sana. Bakatnya mulai tampak sejak dirinya bersekolah di wilayah itu dengan menghabiskan banyak waktunya di perpustakaan selayaknya kutu buku.
Di SMA, minatnya terhadap elektronika terfasilitasi karena bertemu dengan guru-guru hebat. Gurunya adalah motivator terbaik baginya, akhirnya ia dapat merealisasikan mimpinya sewaktu SMA yaitu suatu hari nanti fungsi elektronik, komputer, dan wireless akan menjadi satu.
Ketertarikannya di dunia usaha sudah digelutinya sejak kuliah di University Of Waterloo, Jurusan Electrical Engineering. Dengan tetap fokus pada ilmu komputer, sembari kuliah, dia terjun ke bidang wirausaha yang terkait dengan ilmu teknologi yang dipelajarinya.
Fokus utamanya adalah teknologi nierkabel. Interaksinya dengan dosen-dosen dan aktivitas di laboratorium memberikan inspirasi baginya untuk menggabungkan teknologi komputer dengan jaringan nirkabel (tanpa kabel). Aktivitasnay semakin padat dan bakat usahanyakian terasah setelah mendapat kontrak sebesar 500 ribu dollar dari General Motor (GM) ditambah pinjaman sebesar 15 ribu dollar dari ortunya, Lazaridis atau Mike yang saat itu masih berstatus Mahasiswa pun mendirikan RIM.
Perusahaan ini bergerak di bidang teknologi barcode untuk film. Pada tahun 1992 untuk memperkuat bisnis RIM, Mike Lazaridis merekrut Jim Balsillie sebagai Co-CEO RIM untuk membantu mengoperasikan strategi bisnis, sedangkan Mike bisa berfokus ke pengembangan teknologi RIM. Lambat laun, RIM merambah ke wireless dan tahun 1999 RIM memperkenalka Black Berry.
Namun tahukah pembaca sekalian, bahwa dibalik kesuksesan BlackBerry, sesungguhnya Mike pernah berhenti kuliah. Tepatnya 30 tahun lalu, Mike memutuskan berhenti dari kuliah, dia keluar dari kuliah dua bulan sebelum lulus. Namun kini lewat produk smartphone ciptaannya, BlackBerry (BB), dia sanggup membawa perusahaannya, RIM sebagai salah satu raksasa telekomunikasi di dunia. Serta membuatnya menjadi salah satu pengusaha kaya raya dan berpengaruh di dunia.
Sebagai perangkat genggam nirkabel yang mempunyai kemampuan istimewa, ditambah fasilitas e-mail, sms, penjelajah internet, kamera dan lainnya, BB tidaklah jauh berbeda dengan smartphone lain. Tapi berbekal sistem dan teknologi servernya yang unik karena mempunyai sistem sendiri dalam mengelola e-mail atau BBM-terutama teknologi server, yang tak dimiliki oleh perusahaan lain.
Di saat produsen telepon genggam lainnya puas dengan memanfaatkan sistem yang sudah ada, Lazaridis berpikir lain. “Kami sangat hati-hati dalam mengembangkan perangkat ini. BlackBerry punya sistem yang unik, inilah yang membuat layanan kami akan unggul dimata konsumen,” katanya. Hal ini yang membuat kita tetap terhubung dengan internet. Jadi dengan BlackBerry anda bisa berkomunikasi sekaligus menerima atau mengirim data dengan mudah dimana saja.
Nama BlackBerry awalnya adalah “PocketLink” yang berubah menjadi “Strawberry” sampai akhirnay bertransformasi menjadi BlackBerry dan berkembang sampai sekarang. Bahkan saat kondisi global yang lesu, tahun 2009 RIM telah mengirim 26 juta BlackBerry ke sejumlah negara. Januari 2009, Black Berry sudah membuat perangkat yang ke 50 juta. “Pendapatan RIM tahun 2009 naik 84% dari 6 miliar dollar ke 11 miliar dollar AS,” ujarnya.
Menyadari kesuksesan RIM tak bisa dilepaskan dari ilmu pengetahuan, hal inilah yang membuat RIM selalu melakukan riset, Lazaridis sendiri tak hanya menemukan BlackBerry. Sekitar 50 hak paten telah dikantonginya yaitu berkisar tentang wireless dan sistem display industri. DigiSync, pembaca barcode untuk industri film, ternyata juga dibawah hak paten pria ini.
Salah satu resep Mike Lazaridis dalam mengembangkan RIM dan BlackBerry adalah semangat innovasinya dan jeli menangkap peluang. Hal ini membuat RIM bersama BlackBerry serta Mike Lzaridis dibawah strategi bisnis handal Jim Ballsillie menjadi icon teknologi mobile abad ini.
Wow..its Awesome...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar