Rahmat Darmawan |
Siapakah sebenarnya Rahmad Darmawan. Bgaimana sepak terjangnya di dunia pesepakbolaan Indonesia. Berikut ini akan diulas Biografi Rahmad Darmawan.
Menjadi Pemain Sepakbola
Rahmad Darmawan atau lebih dikenal Rahmad atau Coach RD lahir pada tanggal 26 November 1996 di Metro, Lampung. Karirnya di dunia sepakbola diawali menjadi pemain Sepakbola di Lampung hingga ikut memperkuat tim Lampung dalam PON ke-11.
Karena prestasinya sangat menonjol, Rahmad kemudian diangkat menjadi pemain Timnas U-23 dan dilanjutkan dalam Timnas Senior dimana Rahmad telah membela Indonesia dalam SEA GAMES 1989 di Kuala Lumpur, Malaysia. Teman-teman Rahmad semasa itu adalah seperti Jaya Hartono, Robby Darwis, dan Fachry Husain.
Di era 90-an, Rahmad mendapat lamaran dari ABRI yang meminta dirinya untuk bergabung dalam PS ABRI. Di sana selain mennjalani sekolah wajib militer, Rahmad juga didaulat melatih tim sepakbola Angkatan Laut.
Pengalaman Rahmad dalam merumput semakin terasah. Banyak pertandingan telah dilakoninya. Hingga suatu saat ia mengalami kecelakaan ketika bertanding hingga mmebuat dirinya memutuskan untuk tak lagi menjadi pemain.
Menjadi Pelatih
Rahmad kemudian memutuskan untuk menjadi pelatih saja. Untuk menambah bekalnya dalam melatih, Rahmad juga mengasah dirinya dengan bersekolah di luar negeri yaitu mengambil kursus kepelatihan C, B dan A License AFC, COnditioning Coach of Football di Malaysia dan dilanjutkan dengan terbang ke Jerman untuk mengikuti Internasional Coaching Coach.
Bagi Rahmad yang juga alumni jurusan Kepelatihan di Fakultas Pendidikan Olah Raga Kesehatan IKIP Jakarta ini, pengalaman menjadi pemain saja tak cukup untuk menjadi seorang pelatih professional, sehingga ilmu tentang kepelatihan ia dapatkan dari sekolah di luar negeri diatas.
Rahmad memulai sepak terjangnya menjadi pelatih profesional pada 2002 dengan menjadi asisten pelatih Timnas. Karirnya semakin cemerlang ketika dirinya dipercaya memegang Persipura Jayapura dimana saat itu Persipura hampir menjadi sejarah saja alias minim prestasi. Namun berkat kelihaiann Rahmad dalam melatih, Persipura yang awalnya mengalami kemunduran bisa mencetak sejarahnya dengan menjadi juara Liga Indonesia 2005.
Melihat kecemerlanan Rahmad, pihak PSSI mendaulatnya menjadi pelatih Persija. Awalnya Rahmad merasa tersanjung dan mengiyakan tawaran ini. Nmaun setelah memegang Persija satu musim saja, Rahmad keluar menjdi pelatih Persija tanpa menorehkan prestasi apapun. Pasalnya Rahmad tak diberi kuasa penuh untuk menentukan pemain. Disini, dirinya merasa kurang sreg dengan peraturan seperti itu.
Rahmad kemudian menjadi pelatih Sriwijaya FC. Dimana dirinya diberi kebebasan penuh dalam melatih. Mulai dari memilih pemain yang benar-benar berbakat (bukan nepotisme) hingga menentukan strateginya dalam melatih para pemain. Alhasil, Sriwijaya FC bisa menjadi juara Copa Indonesia tiga kali berturut-turut.
Rahmad pun berhasil meraih double winnwr ditahun pertama. Padahal targetnya hanya menjadikan Sriwijaya FC masuk ke Liga Super. Nmaun entah kenapa tiba-tiba Rahmad digantikan oleh Ivan Kolev dengan alasan penyegaran tim (alasan yang dicari-cari). Rahmad kemudian ditarik menjadi pelatih Persija lagi ditahun 2010.
Pada tahun 2012 Rahmad menjadi pelatih klub Pelita Jaya yang kemudian lanjut menjadi pelatih klub asal Malang yaitu Arema.
Menjadi Pelatih Timnas U-23
Ditahun 2013, Rahmad diangkat menjadi Pelatih Kepala Timnas U-23. Disini Rahmad benar-benar menggembleng pemainnya sehingga menghantarkan Indonesia menjadi masuk dalam final di SEA GAMES 2013. Ketika itu, Indonesia melawan Thailand. Walau hanya menjadi Runner-Up dengann skor 1-0 untuk Thailand namun itu adalah prestasi bagi pesepakbolaan Indonesia dimana sebelumnya belum pernah masuk final. Paling mentok Indonesia hanya masuk perempat final dan kemudian gugur.
Semenjak Indonesia gagal meraih juara 1 di SEA GAMES 2013, Rahmad Darmawan memutuskan pensiun menjadi pelatih.
Keunggulan Sebagai Pelatih
Rahmad Darmawan adalah seorang pelatih yang sangat “lengkap” talentanya. Selain pandai dalam memnentukan strategi permainan, Rahmad juga sangat memperhatikan kondisi psikis tiap-tiap pemainnya. Rahmad memposiiskan dirinya sebagai pelatih, guru, teman dan juga sahabat. Sebagai contoh ketika Rahmad emegang Sriwijaya FC, saat itu ada pemainnya yang terlibat perkelahhian dengan supporter dan kemudian bermasalah dengna hukum. Rahmad pun mendampingi pemain tersebut hingga masalahnya selesai. Bagi Rahmad pemain juga manusia biasa yang bisa berbuat kesalahan. Disini terlihat Rahmad berposisi tak hanya sebagai pelatih ketika dilapangann saja namun juga sebagai sahabat dan teman ketika pemainnya dirundung masalah.
Menurut Rahmad, Indonesia bisa berprestasi di area Internasional asal benar-benar konsiisten dalam membentuk pemainnya. Tak hanya lihai bermain namun asupan gizi juga sangat diperlukan. Selain itu Indonesia sangat kurang dalam memproduksi pelatih lokal yang berkualitas.
Bagi Rahmad, sah-sah saja mengambil pelatih asing, namun hal itu tak menjamin kesuksesan. Sebagai contoh ketika Indonesia mengambil pelatih yang telah sukses menghantarkan Meksiko ke liga dunia. Namun ketika menangani Indonesia juga tak berhasil. Karena selain faktor pemain, juga faktor iklim serta budaya di Indonesia yang sangat berbeda dengan Meksiko.
Membuat suatu kemajuan di bidang sepakbola memang bakal butuh dana besar dan waktu yang lama. Rahmad mengatakan bahwa setidaknya butuh waktu 10 tahun untuk mencetak pemain dann tim yang unggul. Itu pun jika pihak terkait benar-benar fokus dalam membentuk tim, mulai dari pemilihan pemain berkualitas unggul usia dini, kemudian membentuk karakter menjadi pemain sepakbola yang professional, menyiapkan asupan gizi dan latihan yang modern oleh pelatih berwawasan sepakbola modern, serta sering ikut serta dalam banyak turnamen atau pertandingan melawann tim sepakbola yang berkualitas.
Tentang sumber dananya, walau saat ini masih mengandalkan APBD namun jika klub di Indonesia konsisten meningkatkan mutu tim dan bisa menyuguhkan premainan sepakbola yang menarik serta sporrtifitas yang tinggi layaknya Inggris maka pihak sponsor dengan sukarela bakal mengucurkan dananya dengan deras sehingga tak perlu merepotkan anggaran APBD lagi. Selain itu tentu tiket pertandingan yang dijual bisa berharga semakin mahal untuk tingkatan tertentu misal VVIP, VIP. Inikan juga pemasukan bagi tim teersebut.
Itulah Biografi Rahmad Darmawan. Pelatih terbaik Indonesia tersebut benar-benar telah mmeberikan sumbangsih yang berharga bagi kemajuan sepakbola Indonesia. Semga kedepan pesepakbolaan di Indonesia bisa benar-benar maju layaknya tim-tim di Eropa.
Biodata Rahmad Darmawan
Nama Lengkap | : | Drs. Rahmad Darmawan | ||||
Nama Populer | : | Rahmad Darmawan | ||||
Nama Panggilan | : | Coach RD | ||||
Tanggal Lahir | : | 26 November 1966 | ||||
Tempat Lahir | : | Kota Metro, Lampung, Indonesia | ||||
Hobi | : | Membaca dan Menyanyi | ||||
Profesi | : | Pelatih Tim Sepakbola | ||||
Keluarga | ||||||
Nama Istri | : | Eti Yuliana | ||||
Nama Anak | : | Febia Albina Darmawan dan Aldi Darmawan | ||||
Karir Sebagai Pemain
Lampung (PON ke-11)
Timnas U-23 (1986)
Timnas Senior (1989)
Persija Jakarta (1966)
Karir Kepelatihan Rahmad Darmawan
Asisten pelatih timnas Indonesia (2002)
Pelatih Persikota (2003-2004)
Pelatih Persipura (2005-2006)
Pelatih Persija (2006-2007)
Pelatih Sriwijawa FC (2007-2010)
Pelatih Persija (2010-kini)
Pelatih Timnas U-23 (2011)
Asisten Pelatih Timnas (pra-Piala Dunia 2014)
Baca Juga Biografi Berikut Ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar