|
Fatin Shidqia Lubis dilahirkan pada tanggal 30 Juli 1996. Ia adalah anak dari Bahari Lubis. Fatin (panggilan akrabnya) sejak kecil sudah dididik oleh sang ibu berbicara bahasa Inggris. Ini memang kelebihan Fatin. Tak heran jika ketika remaja gadis ini sangat fasih berbahasa Inggris.
Kelihaiannya berbahasa Inggris juga dibarengi dengan kelancarannya dalam melafalkan lagu-lagu berbahasa Inggris. Fatin sering bernyanyi di kamar mandi. Vokalnya sebenarnya lumayan namun Fatin tak pernah secara serius melatih kemampuan vokalnya itu. Paling banter ia hanya ikut band di sekolahnya.
Ikut Audisi X-Factor
Ketika mengetahui ada audisi ajang pencarian bakat yaitu X-Factor, Fatin pun ditantang oleh temannya untuk mengikutinya. Sebenarnya saat itu Fatin tidak terlalu bersemangat namun sang teman terus saja mendorongnya. Bahkan ada sumber yang mengatakan bahwa temannyalah yang membelikan formulir hingga meminjami jaket buat ikut audisi.
Karena telah didaftarkan oleh sang teman, Fatin pun mengikutinya. Pada hari audisinya, karena tak ingin ketahuan orang tuanya, Fatin pura-pura berangkat sekolah. Padahal ia berangkat ke audisi X-Factor. Baju yang dikenakannya pun baju seragam sekolah yang ditutupi jaket punya temannya. Fatin membolos dari sekolah.
Ketika dirinya dipanggil ke ruang audisi oleh juri. Semua juri terkejut melihat sesosok cewek manis berkerudung yang mengenakan pakaian sekolah dan tanpa make up apapun masuk ke ruang audisi. Awalnya para juri sempat under estimate dengn Fatin. Pasalnya mereka menyangka Fatin tak serius mengikuti audisi. Dibanding peserta lainnya yang telah bermake-up dan berbusana layaknya penyanyi profesional, Fatin sangat berbeda sekali.
Namun ketika Fatin mulai bernyanyi mmebawakan lagu dari Bruno Mars yang berjudul Grenade. Semua dewan juri yang terdiri dari Ahmad Dhani, Rossa, Anggun dan Bebi Romeo langsung terpukau akan suara Fatin. Suaranya yang serak-serak basah namun bernada tinggi serta fasihnya Fatin berbahasa Inggris membuat dirinya diterima sebagai peserta X-Factor.
Ketika ditanya alasannya tak memberitahu orang tuanya akan keikutsertaannya dalam X-Factor, Fatin hanya menjawab, “Biasanya aku cuma bernyanyi di kamar mandi. Jadi waktu lolos pertama di X-Factor nggak bilang sama orangtua, mau kasih surprise aja. Nggak mau kasih tahu Ayah dulu,” ujar Fatin.
Sang ayah pun sempat kaget namun juga sangat senang anaknya mengikuti ajang X-Factor itu. “Saya bilang saya dukung saja. Saya hanya tidak mau anak saya jadi bahan tertawaan. Mimpi jadi penyanyi pun tidak pernah,” ujar Bahari Lubis, ayah Fatin.
Tak pernah terbayangkan oleh Fatin ternyata ia diterima di X-Factor. Maka mulai saat itu Fatin pun mengikuti olah vokal yang lebih profesional agar vokalnya tertata.
Menjadi Pemenang X-Factor
Ketika Fatin masuk 12 besar. Fatin memilih Rossa sebagai mentornya. Mulai dari awal muncul hingga ke dua belas besar, Fatin sellau mendapat dukungan terbanyak dari pemirsa juga dari dewann juri. Yang membuat Fatin menjadi idola adalah selain karakter suaranya yang unik dan alami serta fasihnya berbahasa Inggris, Fatin tetap memilih mengenakan jilbab. Inilah yang membuat seluruh penonton kagum pada sosok Fatin Shidqia Lubis.
Jilbab telah membuat Fatin semakin unik bahkan akhirnya Fatin pun menjadi trendsetter dalam dunia hijab.
Disetiap episode X-Factor Fatin selalu menduduki ranking pertama dalam poling pemirsa. Hingga waktunya final Fatin pun dinobatkan sebagai pemenang.
Gadis 16 tahun itu pun telah mengukir sejarahnya sendiri di industri musik Indonesia. Fatin berhak mendapat hadiah senilai 2,5 miliar dan sebuah mobil.
Selepas ajang X-Factor, Fatin pun didaulat untuk membuat single sendiri. Single Fatin adalah “Aku Memilih Setia”. Ketika ditanya apakah dirinya akan terus berkarir di dunia musik, Fatin pun menjawab bahwa dirinya ingin menulis lirik lagunya dan mengaransemen sendiri lagunya. Selain itu Fatin juga ingin membuka toko makanan serba ada. Diatas semua itu Fatin lebih mementingkan sekolah. Bagi Fatin sekolah akan sangat bermanfaat untuk dirinya kelak. Tak ada yang sia-sia dari sekolah, ujar murid SMAN 97 Ciganjur, Jakarta Selatan ini.
Kolaborasi Dengan Bruno Mars
Ketika ditanya perihal Bruno Mars, Fatin mengaku suka akan lagu-lagunya namun bukan fans fanatik. Fatin sendiri ingin berkolaborasi dengan Bruno Mars namun Fatin sepertinya tak begitu berharap. Video Fatin saat menyanyikan lagu Grenade juga telah di upload di situs resminya Bruno Mars, namun Fatin juga tak terlalu kegeeran karena yang mengupload itu kabarnya orang Indonesia. Itulah Fatin. Walau sekarang menjadi bintang namun tetap rendah hati dan tahu diri akan ukurannya.
Kritikan untuk Fatin
Menjadi bintang bukan berarti bebas kritik, begitu juga yang dialami Fatin Shidqia Lubis selepas dirinya disah kan menjadi pemenang pertama X-Factor. Namun semua itu bermaksud untuk menjadikan Fatin lebih baik tentunya bukan berniat menjatuhkannya. Seperti kritikan akan hijabnya. Berikut ini contohnya. Ketika mmebawakan lagu Adele “ Rumor Has It”, Fatin mengenakan busana yang terllau dewasa dan ini dianggap para penggemarnya yang tergabung dalam Fatinistic mmeberinya tegoran bahwa Fatin tetap harus bisa mmepertahankan ciri khasnya yaitu lugu, anggun dan apa adanya.
Kritikan ini biasanya dilontarkan mellaui jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Berikut ini beberapa kritikan terhadap Fatin ketika menyanyikan lagu Adele “Rumor Has It”. “Suara yang luar biasa. Kuat banget karakternya. Mungkin perlu ditunjang dengan kekuatan performa juga. Kostumnya keren, hanya mungkin perlu kerudung yang lebih pas untuk lebih menonjolkan karakter wajah dan ekspresi Fatin. Sepertinya kerudung mengkilap dan model begitu kurang pas buat Fatin,” tulis penggemar Fatin bernama Sandra Palupi.
Kemudian ada juga yang menulis seperti berikut : “Fatin tampak elegan dan berkelas jika pakaiannya nggak aneh-aneh cukup terusan panjang seperti pas audisi. Nyanyinya juga cukup pegang mik dan tengok dikit kiri kanan. Agnes monica bakal nggak ada apa-apanya!” tulis seorang komentator lain bernama Bambang Dwijo.
Kritikan sebenarnya adalah nama lain dari kasih sayang. Jika ada orang yang mengkritik kita itu artinya orang tersebut sayang pada kita karena mereka sangat perhatian hingga mau menunjukkan kelemahan kita. Begitulah Fatin mensikapi kritikan terhadapnya.
Mendapat Surat dari MUI
Rupanya penggemar Fatin bukan hanya anak muda. Pemuka sekelas MUI juga sangat mengagumi Fatin sehingga menulis surat buat Fatin. Berikut ini isi suratnya :
Assalaamualaikum. Bapak sering menonton penampilan Fatin di X Factor, bapak dan keluarga bangga dengan kamu yang tetap berjilbab dalam penampilanmu ikutan di X Factor. Bapak sebagai Ketua MUI Pusat yang membidangi Seni dan Budaya ingin berpesan untuk Fatin sebagai berikut: Pada suatu saat Fatin akan dihadapkan pilihan, jilbab atau karier. Misalnya akan ada yang membisikan Fatin dengan kalimat; “Kalau mau menang jadi juara I kamu harus copot jilbab!” atau “kalau mau ikut nyanyi di luar negeri kamu harus copot jilbab”, Bapak pesan jangan sekali-kali kamu jual akidahmu demi karier duniawimu. Dan jauhi pergaulan negatif. Jangan tinggalkan sholat lima waktu dengan alasan apapun, kalau terpaksa boleh di akhir waktu. Dan kalau betul-betul darurat bisa dijamak.Kepada umat Islam, khususnya muslimah yang sudah berjilbab dan anggota Hijabers, setiap Fatin mau tampil di “X Factor” dukunglah, niatkan untuk da’wah dan syiar Jilbab. Rumus jilbab itu 3T yaitu Tidak buka aurat, Tidak transparan, dan Tidak ketat. Terima kasih atas perhatian Fatin dan salam buat kedua orang tuamu. Wassalam.
Menanggapi isi surat dari MUI ini Fatin hanya komentar, “Sudah tahan gangguan, godaan dan cobaan, Insh Allah”.
Itulah biografi Fatin Shidqia Lubis, perempuan 16 tahun yang semula bukan siapa-siapa namun kemudian dalam tempo yang relatif singkat menjadi dikenal oleh orang seluruh Indonesia bahkan luar negeri. Sukses untukmu Fatin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar